Selasa, 04 Agustus 2009

BAHASA INDONESIA DIPERHITUNGKAN DI LUAR NEGERI

BAHASA INDONESIA DI LUAR NEGERI
juga diposkan oleh samin,untuk jelasnya, klik disini
sekali lagi, mohon maaf jika tidak langsung masuk ke forumnya, karena jika dilakukan, sering terjadi page load error

BAHASA KAMI BAHASA INDONESIA BUKAN BAHASA MELAYU

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Kedua di Ho Chi Minh City

JUMAT, 12 JUNI 2009 | 23:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com --Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia.

"Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.

Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.

Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.

Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.

"Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat," kata Irdamis.

Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.

Bahasa Indonesia, Pilihan Bahasa di Australia

RABU, 1 JULI 2009 | 09:39 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Ester Lince Napitupulu

KOTA MELBOURNE, KOMPAS.com - Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran bahasa yang ditawarkan di beberapa sekolah di Australia. Sejumlah siswa yang memilih pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mereka bahkan tertarik juga belajar kebudayaan dan berkunjung ke Indonesia.

”Saya tertarik ingin tahu kebudayaan Indonesia. Suatu saat nanti saya berharap bisa ke Indonesia. Saya mau berenang di pantainya,” ujar Michael Winn, siswa kelas XII di Carey Baptist Grammar School Melbourne.

Keinginan untuk bisa mengajak siswa SMP-SMA di Ferny Grove State School di Brisbane, Queensland, belajar langsung dari penutur asli di Indonesia memang hingga saat ini belum terwujud. Namun, pengajar Bahasa Indonesia di sekolah itu tak kehilangan akal.

Tak bisa ke Indonesia, akhirnya sejumlah siswa yang memilih belajar bahasa Indonesia pun diajak ke Malaysia untuk belajar bahasa dan kebudayaan Melayu. Kesempatan itu dimanfaatkan sebagai ajang untuk mempraktikkan kemampuan berbahasa Indonesia yang dialeknya hampir mirip dengan bahasa Melayu yang dipercakapkan di Malaysia.

Dalam kunjungan ke sejumlah sekolah di Melbourne dan Brisbane yang didukung oleh Australian Education International (AEI) di Indonesia awal Juni lalu, Kompas berkesempatan melihat proses belajar Bahasa Indonesia bagi siswa SD, SMP, dan SMA Australia. Pilihan pelajaran Bahasa Indonesia ternyata cukup diminati siswa Australia, di samping bahasa Perancis, Jerman, dan Mandarin.

Fiona Hudghton, Kepala Departemen Bahasa di Ferny Grove State School, mengatakan, Bahasa Indonesia sudah diajarkan di sekolah itu sekitar delapan tahun lalu. Pelajaran bahasa dengan pilihan Bahasa Indonesia dan Jerman wajib diikuti siswa kelas VIII. Sekitar 40 persen siswa memilih untuk belajar Bahasa Indonesia.

”Sejak tahun lalu, Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak SD. Itu karena ada permintaan dari orangtua siswa. Alasannya karena Indonesia negara tetangga Australia, tidak ada salahnya untuk mengajarkan bahasanya kepada siswa di sini,” ujar Fiona, yang juga menjadi salah satu pengajar Bahasa Indonesia.

Belajar Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia justru terlihat lebih menarik. Saat siswa kelas VIII belajar kata depan atau preposisi, Fiona memanfaatkan berbagai hewan mainan berukuran kecil sebagai alat bantu untuk memudahkan pemahaman siswa.

Dengan memindahkan posisi berbagai hewan mainan itu, siswa jadi lebih paham bagaimana menggunakan kata di belakang, di atas, di samping, dan lainnya.

Sementara itu, bagi siswa kelas XI dan XII, pelajaran Bahasa Indonesia juga dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan di negara Indonesia, mulai dari budaya, sastra, musik, dan film. Ketika Kompas, tvOne, dan staf AEI Surabaya Josephine Ratna melihat jam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas XI dan XII memanfaatkan untuk berdiskusi soal kehidupan remaja di Indonesia.

Axel, misalnya, dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar menanyakan apakah remaja Indonesia kenal dengan budaya pesta bersama teman-teman sekolah. Sementara itu, yang lainnya bertanya soal kesempatan anak-anak lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Di Melbourne, kelas Bahasa Indonesia salah satunya ditawarkan di Carey Baptist Grammar School sejak kelas VII. Bahasa Indonesia juga menjadi pilihan di antara Bahasa Mandarin, Jerman, dan Perancis. Siswa kelas XII yang mengambil kelas Bahasa Indonesia mesti siap-siap dengan ujian Bahasa Indonesia untuk kelas Victorian Certificate of Education (VCE) atau International Baccalaureate.

Heather Hardie, pengajar Bahasa Indonesia, berharap supaya travel advice ke Indonesia bisa dipertimbangkan kembali.

”Saya menikmati saat di Indonesia. Saya berharap anak-anak yang mengambil kelas bahasa bisa ke Indonesia. Sebenarnya, Indonesia tidak seseram yang dibayangkan orang,” ujar Heather.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar