Senin, 03 Agustus 2009

Pariwisata Indonesia

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Jakarta sebagai ibukota negara dan pusat pemerintahan Indonesia dengan penduduk lebih dari 11 juta jiwa merupakan kota metropolitan dan sekaligus kota tujuan wisata yang penuh pesona.

Sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dari yang sederhana hingga modern. Losmen-losmen murah sampai hotel berbintang yang mewah. Pusat-pusat perbelanjaan kaki lima hingga plaza megah dan nyaman. Aneka tempat hiburan seperti diskotek, klab malam, bar, restoran internasional sampai warung tenda, sungguh segalanya merupakan daya pikat tersendiri.

Sebagai daerah tujuan wisata, Jakarta banyak menyajikan atraksi dan obyek wisata menarik serta beraneka ragam; dari museum yang menampilkan koleksi peninggalan masa lalu, pergelaran kesenian daerah maupun kesenian mancanegara hingga taman rekreasi yang serba lengkap dan modern. Lebih dari itu, komposisi penduduk yang datang dari berbagai daerah di Nusantara dengan segala etnis dan budaya yang dibawanya membuat Jakarta laksana 'Jendela Budaya' bangsa Indonesia.

Berbagai obyek wisata dan rekreasi di Jakarta yang menarik untuk dikunjungi antara lain: Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum-museum, Monumen Nasional (Monas); Taman Marga Satwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah dan Teater Imax Keong Emas, Taman Ria Senayan, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol dengan Sea World-nya serta masih banyak lagi

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Banten

Dari hasil audiensi antara Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan pariwisata dengan Pemerintah Provinsi Banten yang dilaksanakan di Gedung Negara, Selasa (27/02) terungkap bahwa dari hasil kajian/studi yang mendalam yang telah dilaksanakan oleh Ditjen Destinasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata ternyata Provinsi Banten berpotensi untuk mengembangkan Wisata Terpadu yang antara lain meliputi wisata Cagar Budaya, Wisata Air dan Wisata Taman Batu yaitu di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak. Banten memiliki kekayaan sumber daya alam dan hayati yang sangat besar dan beragam, salah satunya adalah fosil kayu. Fosil kayu adalah batu yang berasal dari batang pohon yang tertimbun karena proses sedimentasi selama jutaan tahun di dalam tanah. Kawasan yang memiliki banyak timbunan fosil kayu ada di Sajira Kabupaten Lebak Banten.

Kekayaan sumber daya alam dan hayati di Banten belum dikembangkan secara optimal. Untuk membangkitkan budidaya fosil kayu dan memperluas peluang pasar maka perlu dibangkitkan sebuah kegiatan promosi yang tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Di sisi lain kemampuan pelaku usaha terutama penambang untuk melaksanakan promosi masih rendah, untuk itu diperlukan bantuan pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan promosi.

Kegiatan wisata merupakan salah satu ajang usaha promosi. Namun pengembangan kawasan wisata memerlukan suatu studi yang mendukung terbangunnya kawasan tersebut. Hal inilah yang kemudian memunculkan dukungan dari Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk melakukan kajian dan mengembangkan kegiatan wisata dan konservasi fosil kayu yang berlokasi di Desa Sajira Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

Hasil Kajian tersebut dipaparkan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata-Sambujo yang didampingi tim konsultan dari PT. Grahayasa Nusantara Estima yang dipimpin Myra Gunawan. Ikut mendampingi Gubernur Banten antara lain ASDA II-Hidayat Djohari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata - H. Ranta Suharta, dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi-Ir.Winarjono, CES.MM.

Menurut Dirjen, rencana pengembangan kawasan Wisata Taman Batu ini diawali dengan kajian serta berdasarkan permintaan dari pelaku rekreasi baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pusat dalam hal ini Depatemen Kebudayaan dan Pariwisata akan memfasilitasi rencana pengembanan kawasan wisata ini antara pemerintah daerah (Banten) dengan investor.

Gubernur Banten pada prinsipnya menyambut baik rencana tersebut, yang penting menurutnya hal itu tidak bertabrakan dengan rencana pembangunan Waduk Karian yang sudah dijadwalkan yang lokasinya juga di wilayah yang sama.

Karena itu Gubernur Banten berharap segera adanya tindak lanjut dengan mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan segera ditentukan tugas yang jelas antara Pusat, Daerah dan Pengembang itu sendiri.

Rencana pengembangan Taman Wisata Batu yang seluas 200 HA ini justru bisa dipadukan dengan rencana pembangunan Waduk Karian, untuk itu Gubernur Banten meminta kepada ASDA II Setda Provinsi Banten untuk dijadwalkan melakukan peninjauan langsung ke lapangan (roadshow) baik lokasi rencana Taman Batu maupun lokasi rencana pembuatan Waduk Karian.

Sementara itu Direktur PT. Grahayasa Nusantara Estima-Myra Gunawan selaku konsultan mengatakan rencana pengembangan wisata ini juga tidak terlepas dari keinginan memberdayakan masyarakat dan menggali PAD Non Pertanian.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi D.I. Yogyakarta

Dalam peta kepariwisataan nasional, potensi DIY menduduki peringkat kedua setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata di DIY. Pertama, berkenaan dengan keragaman obyek. Dengan berbagai predikatnya, DIY memiliki keragaman obyek wisata yang relatif menyeluruh baik dari segi fisik maupun non fisik, di samping kesiapan sarana penunjang wisata. Sebagai kota pendidikan, Yogyakarta relatif memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

Disamping itu, terdapat tidak kurang dari 70.000 industri kerajinan tangan, dan sarana lain yang amat kondusif seperti fasilitas akomodasi dan transportasi yang amat beragam, aneka jasa boga, biro perjalanan umum, serta dukungan pramuwisata yang memadai, tim pengamanan wisata yang disebut sebagai Bhayangkara Wisata. Potensi ini masih ditambah lagi dengan letaknya yang bersebelahan dengan Propinsi Jawa Tengah, sehingga menambah keragaman obyek yang telah ada. Kedua, berkaitan dengan ragam spesifisitas obyek dengan karakter mantap dan unik seperti Kraton, Candi Prambanan, kerajinan perak di Kotagede. Spesifikasi obyek ini msih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik dalam paduan yang serasi. Kesemua faktor tersebut memperkuat daya saing DIY sebagai propinsi tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Sebutan Prawirotaman dan Sosrowijayan sebagai 'kampung internasional' membuktikan kedekatan atmosfir Yogyakarta dengan 'selera eksotisme' wisatawan mancanegara.

Menurut penelitian Puslitbang Pariwisata pada tahun 1980, pariwisata Yogyakarta memiliki beberapa kekuatan daya tarik, seperti iklim yang baik, atraksi pemandangan yang beragam, budaya yang menarik dan sejarah, masyarakat yang ramah dan bersahabat, akomodasi khas, gaya hidup, harga yang pantas.
Ragam obyek wisata Yogyakarta seluruhnya terdiri atas 31 obyek wisata budaya dan 19 obyek wisata alam. Dilihat dari wilayah pencapaiannya, obyek wisata di atas semuanya terbagi dalam tujuh zona, yaitu :

Zona 1 Wilayah Sleman Utara di daerah lereng Gunung Merapi

Obyek Wisata Wisata alam dan pegunungan
Hutan wisata Kaliurang, bumi perkemahan, tempat pendakian
Bebeng, pemandian, taman rekreasi anak-anak
Zona 2 Wilayah Sleman bagian Timur dan Gunungkidul bagian Utara

Obyek Wisata Wisata peninggalan purbakala
Candi-candi (Hindu dan Budha); situs purbakala

Atraksi Sendratari ramayana
Zona 3 Wilayah (sebagian) Kabupaten Bantul dan (sebagian) Kabupaten Gunungkidul

Obyek Wisata Wisata pendidikan dan alam pantai
Hutan Wanagama, Hutan Rancang Kencono, Goa Ngglanggeran,
Pantai Baron-Kukup-Krakal, Pantai Wediombo
Zona 4 Wilayah (sebagian) Kabupaten Bantul

Obyek Wisata Wisata rekreasi dan budaya di pantai
Pantai Parangtritis, Goa Langse

Atraksi Upacara Adat Kraton Yogyakarta (insidental)
Zona 5 Wilayah Kabupaten Kulonprogo bagian Selatan dan (sebagian) Kabupaten Bantul

Obyek Wisata Wisata budaya, alam pantai, olahraga pantai
Pantai Congot, Pantai Glagah, Pantai Samas, Goa Selarong
Zona 6 Wilayah Kabupaten Kulonprogo bagian barat

Obyek Wisata Wisata ala, dan spritual
Goa Kiskendo, Sendangsono, Pegunungan Samigaluh,
Pegunungan Kalibawang
Zona 7 Wilayah Kotamadya Yogyakarta dan sekitarnya

Obyek Wisata Wisata budaya
Pantai Congot, Pantai Glagah, Pantai Samas, Goa Selarong

Secara lebih terperinci, obyek-obyek tersebut digolongkan dalam tiga kategori, (1) Obyek Wisata Alam, yang berupa obyek wisata pantai, pegunungan, dan goa, (2) Obyek Wisata Sejarah, yang berupa peninggalan sejarah kerajaan, petilasan, pemakaman, candi, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, Kraton Yogyakarta, Tamansari (Water Castle); Makam Imogiri (makam raja-raja Mataram); Candi Prambanan, Candi Kalasan, Petilasan Ratu Boko, dan lain-lain, (3) Obyek Wisata Budaya, yaitu berupa obyek budaya publik yang sampai kini masih terpelihara, baik yang berujud kesenian maupun adat istiadat, seperti Sendratari Ramayana, Wayang Kulit, Wayang Golek, Sekaten, Grebeg Maulud, Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Labuhan.
Di samping itu ada beberapa potensi obyek wisata yang masih dalam pengembangan yang tersebar di setiap Dati II, yaitu :
  1. Obyek Wisata Alam
    • Kabupaten Bantul
      Goa Selarong, Pantai Pandansimo, Pantai Pandanpayung, Pantai Samas, Gunung Pasirlanang, Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Parangwedang.
    • Kabupaten Kulonprogo
      Goa Kiskendo, Pegunungan Samigaluh, Gunung Gajah, Sendangsono, Pantai Congot, Pantai Pasir Mendit, Pantai Dukuh Bayeman, Pantai Palihan, Pantai Glagah, Pantai Dukuh Trukan, Pantai Pandan Segegek
    • Kabupaten Gunungkidul
      Goa Girijati, Goa Langse, Goa Grengseng, Goa Ngluaran, Goa Parang Kencono, Pemandangan Ereng, Gunung Batur, Gunung Gambar, Lokasi Olahraga Layang Gantung (bukit Kecamatan Pathuk dan Kecamatan Panggang); Hutan pendidikan Wabagama, Hutan Bunder, Pantai Langkap, Pantai Butuh, pantai Baron, Pantai Slili, Pantai Krakal, Pantai Sungap, Pantai Wediombo, Pantai Sadeng, Pantai Ngongap
    • Kabupaten Sleman
      Lereng Gunung Merapi

  2. Obyek Wisata Buatan
    • Kotamadya Yogyakarta
      Benteng Vrederburg, peninggalan-peninggalan kraton seperti Panggung Krapyak, Kraton Pakualaman, Makam Kotagede
    • Kabupaten Bantul
      Makam Imogiri
    • Kabupaten Gunungkidul
      Situs Sokoliman, Situs Mangunan, Situs Beji, Situs Ngluweng, Candirejo, Candi Risan
    • Kabupaten Sleman
      Candi Gebang, Candi Sambisari, Candi Banyunibo, Petilasan Ratu Boko, Candisari Sokogedhug, Candi Ijo, Candi Prambanan, Candi Kalasan

  3. Kesenian dan Tradisi
    • Kotamadya Yogyakarta
      Wayang kulit, wayang golek, wayang klitik, wayang wong, kesenian tari, tari klasik, tari modern, seni Tayub, Ketoprak, Serandul, upacara siraman pusaka kraton, upacara Sekaten, kuda lumping
    • Kabupaten Bantul
      Obyek wisata kesenian dan tradisi
      Jathilan, Gejok Lesung, Kethoprak, upacara Rebo Wekasan, upacara Kupatan Jolosutro, upacara labuhan
    • Kabupaten Kulonprogo
      Upacara adat Labuhan (oleh keluarga Pakualaman)
    • Kabupaten Gunungkidul
      Jathilan, Gejog Lesung, Reyok, Kethoprak, Upacara Rebo Wekasan, upacara Kupaten Jolosutro, upacara Labuhan, upacara Bersih Telaga
    • Kabupaten Sleman
      Kesenian Angguk, Jathilan, Badui, Wayang Kulit

  4. Peninggalan Sejarah Perjuangan dan Monumen
    Petilasan Sunan Kalijogo, Petilasan Ki Ageng Pemanahan, Monumen Gelaran, Monumen Stasiun Radio AURI, Rute Gerilya Jendral Sudirman, Makam Nyi Ageng Serang, Makam Girigondo, Monumen Yogya Kembali.

  5. Museum
    Museum Sonobudoyo, Museum Pangeran Diponegoro Wirotomo, Museum Angkatan Darat, Museum Perjuangan, Museum Biologi UGM, Museum Khusus Dirgantara, Museum Dewantoro Kirti Griya, Museum Affandi, Museum Kraton, Benteng Vrederburg.

Selamat datang di Pariwisata Provinsi Jawa Barat

Sektor pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan di Jawa Barat. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Wisata alam antara lain kawasan Puncak, Salabintana, Lembang, Tangkuban Perahu, Gunung Papandayan, Kebun Raya Bogor, Taman Hutan Juanda di Bandung, Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, Taman Nasional Ujung Kulon, pantai Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Pantai Pangandaran di Ciamis, dan Carita di Anyer. Wisata budaya antara lain Candi Cangkuang di Leles, Garut, Perkampungan Baduy dan Sisingaan Tasikmalaya, serta wisata sejarah seperti keraton Kasepuan Cirebon, Banten Lama di kampung Naga Serang, peninggalan sejarah zaman batu (Megalitikum) di Cipari, Kuningan, dan peneropongan bintang Boscha di Bandung. Jumlah hotel dan penginapan tahun 1997 adalah 1.262 hotel, dengan kapasitas kamar 37.094 buah. Di luar tempat wisata yang disebutkan itu, masih banyak obyek wisata lainnya di Jawa Barat.

Selamat datang di Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Dalam era global seperti sekarang ini, pariwisata merupakan sektor yang sangat menjanjikan jika dikembangkan dan dikelola secara baik dan profesional. Apalagi Jawa Timur punya obyek wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata alam yang ada di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan, Tretes, Taman Nasional Gunung Bromo, Tengger, Gunung Ketanggungan di Arjuna, Gunung Semeru, Alas Purwo dan Baturetno di Malang, Pantai Pasir Putih di Situbondo, Pantai Popoh, Pantai Pacitan, Pantai Ngliyep, dan wisata bahari di beberapa daerah Jawa Timur.

Wisata budayanya antara lain Candi Panataran, Candi Jawi, Candi Jago dan Candi Singosari di Malang, Karapan Sapi di Madura, upacara labuhan di sepanjang Pantai Laut Selatan, kesenian tradisional reog Ponorogo, dan ludruk. Wisata sejarahnya antara lain makam para wali seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Mojoagung, Sunan Drajat, makam Bung Karno, Trowulan yang merupakan peninggalan kerajaan Majapahit, dan Museum Empu Tantular.

Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan tingkat pendidikan yang relatif baik merupakan sumber daya manusia yang potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya melalui berbagai program pelatihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan. Masalah SDM dalam kaitannya dengan otonomi daerah menjadi sangat penting karena SDM yang kreatif dan punya etos kerja tinggi akan dapat menghasilkan nilai tambah yang tinggi bagi suatu daerah.

Sebaliknya, jika suatu daerah dinyatakan kaya sumber daya alamnya tetapi sangat rendah kualitas SDM-nya, masyarakat di daerah itu belum tentu sejahtera. Perpaduan antara kreativitas manusia dan sumber daya alam yang memadai akan dapat mewujudkan kesejahteraan manusia.


Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

Sektor pariwisata juga merupakan salah satu sektor andalan Propinsi Jawa Tengah. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, budaya, maupun sejarah. Wisata alam terdapat di Tawangmangu, Baturaden, Dieng, Kopeng, Teluk Penyu di Cilacap, Pantai Kartini di Jepara, Pantai Widuri di Pemalang, Gua Petruk, Gua Lawa, Gua Jatijajar, sarang burung walet di Kebumen dan Nusa Kambangan. Wisata budaya di Jateng antara lain adalah Candi Borobudur (termasuk satu di antara 10 keajaiban dunia); Candi Prambanan, Candi Gedong Songo, dan Candi Sukuh. Sementara itu, wisata sejarah meliputi mu¬seum Sangiran di Surakarta, museum Mangkunegaran di Surakarta, Keraton Surakarta, makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, makam Sunan Muria, Masjid Demak peninggalan para Wali pada abad ke16 dan museum Kartini. Itulah beberapa obyek wisaca di Jawa Tengah, yang sampai sekarang masih ramai dikunjungi para pelancong baik dari dalam maupun luar negeri. Semua obyek wisata itu masih bisa dikembangkan secara lebih optimal, manakala ada investor yang mau menanamkan modal di sektor pariwisata ini. Peran pemerintah pusat dan daerah sangat mem-bantu pengembangan potensi pariwisata di Jawa Tengah ini.

Lokasi daerah Jawa Tengah cukup strategis karena terletak di tengah-tengah pusat kegiatan ekonomi di Pulau Jawa, yaitu antara pusat pengembangan kawasan barat, seperti Jakarta-Bogor-Tangerang serta Bekasi dan kawasan timur, yang meliputi Gresik-Bangkalan-Mojokerta-Surabaya-Sidoardjo-Lamongan (Gerbang-kertasusila); serta rencana pembangunan jalan tol di Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar). Ditambah, adanya jalur pelayaran baik nasional maupun internasional di pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Semua itu memungkinkan Jawa Tengah memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan antar kota, antar pulau dan perdagangan internasional.


Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Bali

Pariwisata di daerah Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, tetapi masih berpeluang untuk dikembangkan lebih modern lagi. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya. Wisata alam, misalnya meliputi 47 obyek wisata, seperti panorama di Kintamani, Pantai Kuta, Legian, Sanur, Tanah Lot, Nusa Panida, Nusa Dua, Karang Asem, Danau Batur, Danau Bedugul, Cagar Alam Sangieh, Taman Nasional Bali Barat,dan Taman Laut Pulau Menjangan.

Wisata budaya meliputi 83 obyek wisata, seperti misalnya wisata seni di Ubud, situs keramat Tanah Lot, upacara Barong di Jimbaran dan berbagai tempat seni dan galeri yang sekarang banyak bermunculan di beberapa tempat di Pulau Bali. Obyek wisata budaya ini sangat berkembang pesat, apalagi banyak karya seni yang dihasilkan oleh pelukis dan pematung dari Bali. Harga lukisan dan patung buatan Bali, harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, ada beberapa pelukis bule yang sudah lama menetap di Bali, seperti Mario Blanko, Arie Smith, Rudolf Bonner dan sebagainya.

Begitu pula dengan wisata sejarah, dapat dilihat berbagai peninggalan sejarah beberapa kerajaan seperti Karangasem, Klungkung, dan Buleleng. Potensi obyek wisata di Bali yang telah menyumbang devisa negara dan pendapatan asli daerah Bali, sebenarnya masih potensial untukdikembangkan lebih maju lagi. Kota Denpasar yang strategis dan memiliki fasilitas cukup baik dalam hal jasa perdagangan, serta punya bandar udara internasional, harus dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pelayanan pariwisata dan perdagangan internasional.

Data wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada 1997, menurut BPS, mencapai 1.230.316 orang. Pada 1998, jumlah wisatawan asing agak menurun, yakni hanya 1.187.153 orang atau turun 3,51% dibandingkan 1997. sedangkan jumlah wisatawan domestik pada 1998 diperkirakan mencapai 300.000 orang. Para wisatawan itu berasal dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat , Kanada, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, Thailand, dan sebagainya. Jumlah hotel di seluruh Bali sampai 1998 ada sekitar 90 unti, dengan kapasitas kamar sebanyak 14.626 buah. Selain keindahan panoramanya, daya tarik pariwisata Bali antara lain juga dipengaruhi oleh kekhasan kesenian dan kebudayaannya, termasuk ritual agama Hindhu yang dianut mayoritas orang Bali, serta keramahan masyarakat di sana.

Sejak pertengahan 1980-an, di Bali mulai berkembang wisata jurang dan lembanh sungai. Salah seorang perintis wisata jurang ini adalah I Wayan Munut, yang membeli tanah di tepi jurang, untuk selanjutnya dibangun sebuah bungalow. Kemudian hal ini menjadi ngetrend di Bali hingga sekarang ini. Harga tanah yang pada awal 1980 di daerah lembah atau jurang ini hanya Rp 125.000-175.000 per are. Kini harga tanah jurang sudah mencapai ratusan juta rupiah per are. Ternyata banyak wisatawan mancanegara yang gemar (menggemari) wisata jurang, lembah, dan sungai ini.

Tempat hunian yang sekarang digemari wisatawan asing di Bali adalah Hotel yang dibangun di lereng-lereng tebing atau jurang, yang memberikan suasana magis bagi para penghuninya. Kalau pada 1970 hingga 1980-an, hotel tau losmen di tepi pantai yang mereka gemari, sekarang sudah berubah. Banyak wisman lebih senang menyepi atau menikmati wisata spiritual. Karena indahnya berbagai obyek pariwisata di Bali itu, citra (image) Bali lebih terkenal daripada Indonesia, di mata orang asing. Dan ini artinya dollar masih terus mengalir ke Pulau Dewata.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Dalam sektor pariwisata, Daerah Istimewa Aceh memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikembangkan lebih baik, terutama wisata alam, wisata bahari, dan wisata sejarah. Aceh dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam pertama di Indonesia, di mana pada abad 15-16 SM berdiri kerajaan Pasai dan Periak. Daya tarik obyek wisata lainnya adalah Taman Wisata Gunung Leuser yang memiliki banyak sungai arus deras, yang menarik bagi wisatawan asing dan domestik. Begitu pula kekayaan budaya berupa adat istiadat dan kesenian tradisonal, tari-tarian dan sebagainya akan menambah minat para wisatawan mancanegara dan domestik untuk berkunjung ke sana. Jika dikelola dengan baik, potensi pariwisata tersebut akan menambah penghasilan masyarakat Aceh yang bekerja di sektor pariwisata.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh sangat membutuhkan investasi besar. Tetapi kemampuan investasi pemerintah terbatas. Untuk itu diperlukan investasi masyarakat, termasuk dunia usaha, baik dari dalam maupun luar negeri. Kini tantangan yang dihadapi oleh Pemda Aceh baik di Propinsi maupun Kabupaten/Kota adalah bagaimana menciptakan iklim usaha yang menarik minat investor dari dalam serta luar negeri dan dunia usaha lainnya. Tindakan yang perlu dilakukan antara lain adalah mengembangkan kawasan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah yang dapat menampung kegiatan ekonomi dan membuka pusat layanan informasi bisnis.

Selain potensi sumber daya alamnya, lokasi daerah Aceh termasuk cukup strategis, karena letaknya berdekatan dengan Malaysia dan Thailand dan daerah ini memiliki pelabuhan bebas Sabang yang sudah diresmikan oleh Presiden Gus Dur pada akhir Januari ta-hun 2000. Thailand dan Malaysia telah membangun kerjasama dengan Indonesia dalam pengembangan re¬gional yang dikenal sebagai Indonesia-Malaysia-Thai¬land Growth Triangle (IMT-GT). Kerjasama itu diharapkan akan mendorong dan memperluas kerjasama bidang industri, pariwisata, pertanian, dan perdagangan antarpropinsi di tiga negara tersebut.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Pariwisata di daerah Sumatra Selatan cukup potensial untuk dikembangkan. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang, dan aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik.

Wisata alamnya adalah Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sri Wijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak.


Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Bangka Belitung


Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

Pariwisata di Kaltim mempunyai prospek yang baik dan masih dapat dikembangkan secara lebih optimal. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, sungai-sungai, wisata hutan tropis yang lebat, dengan keanekaragaman jenis flaora dan fauna liar, seperti yang terdapat di kawasan Taman Nasional Kutai.

Wisata budaya di Kaltim meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal/ setempat yang spesifik serta menarik. Kesemuanya masih ditunjang oleh pengembangan sektor jasa (yang dapat mendukung kegiatan pariwisata); sektor pertambangan, industri, dan kehutanan yang cukup potensial di daerah Kaltim.

Dengan potensi wisata seperti itu, sektor pariwisata di Kaltim tergolong primadona dalam menghasilkan devisa negara. Selain itu, sektor ini diharapkan menjadi salah satu sektor yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, di saat krisis ekonomi yang tak kunjung selesai ini. Melalui model padat karya, tentu sektor pariwisata akan ikut mendorong tumbuhnya perekonomian nasional dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Persyaratan utama yang dibutuhkan adalah keamanan dan ketenangan politik. Kedua hal itu sangat diharapkan oleh para wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia, khususnya Kaltim.

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ber kunjung ke Kaltim pada 1997 dan 1998 adalah 42.817 orangdan 19.590 orang, sementara wisatawan domestik 1.345.650 orang dan 788.686 orang. Dengan demikian, jumlah total wisatawan pada 1997 dan 1998 adalah 1.388.467 orang dan 808.276 orang. Jumlahnya menurun drastis karena faktor keamanan yang kurang kondusif serta kerusuhan yang sedang marak di tanah air, terutama kerusuhan medio Mei 1998 di Jakarta, Solo, Medan, dan Surabaya. Ternyata, secara signifikan faktor ini sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke Kaltim. Nasib yang sama juga menimpa daerah lain.

Melihat keseluruhan data tersebut, dapat dikatakan bahwa perkembangan ekonomi regional, khususnya di Kaltim, dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan internasional, mengingat letak geografis Kaltim yang strategis dan berbatasan dengan Malaysia Timur (Sabah dan Serawak). Potensi tersebut sangat memudahkan hubungan dagang dan bisnis lainnya dengan Brunei Darussalam, Malaysia, serta daerah lain melalui transportasi udara, darat, dan laut, termasuk jalur pelayaran internasional yang melalui Selat Makasar. Potensi kerjasama itu didasarkan pada pemanfaatan dan pengem¬bangan keunggulan komparatif, terutama potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah Kalimantan Timur.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara

Pariwisata di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu sektor yang masih berpeluang untuk dikembangkan lebih baik lagi. Potensi wisata alam, wisata bahari, agrowisata, dan wisata budaya masih dapat dikembangkan lebih optimal dengan memanfaatkan kekayaan pemandangan alam di Propinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi alam di Sultra bergunung-bukit, dan bergaris pantai yang panjang, dengan pulau-pulau serta tanaman lautnya yang tersebar di wilayah propinsi ini. Ditambah latar belakang sejarah dan keanekaragaman seni budaya serta tradisi setempat yang unik dan menarik, semuanya akan menarik para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Persoalannya, diperlukan pembenahan dan pemikiran kreatif untuk mewujudkan harapan tersebut, terutama pembenahan sarana dan prasarana yang masih dirasakan minim, seperti transportasi, penginapan, penjualan souvenir, dan sebagainya.

Untuk memajukan potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara, perlu digalang kerjasama dengan biro perjalanan dan jasa layanan lain, yang dapat memudahkan serta memacu perkembangan sektor pariwisata di propinsi ini.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Maluku

Arus wisatawan yang datang ke Maluku mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang datang mencapai 1.984 orang, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 1.235 orang atau meningkat sebanyak 60,65 persen.

Jumlah hotel pada tahun 2004 sebanyak 107 hotel yang terdiri dari hotel bintang sebanyak 16 buah dan hotel melati 91 hotel. Hotel berbintang mengalami kenaikan dari 13 hotel tahun 2003 menjadi 16 hotel tahun 2004 atau naik sebesar 23,08 persen pada tahun 2004. Tingkat hunian hotel tahun 2004 berbintang mencapai 33,66 persen dan non bintang
mencapai 19,48 persen.


Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota Mataram yang terdiri dari tiga kecamatan, yaitu kecamatan Ampenan, kecamatan Mataram dan kecamatan Cakranegara, serta memiliki 23 kelurahan dengan luas wilayah 6,130 ha, jumlah penduduk 303,441 jiwa (berdasarkan sensus penduduk tahun 1999).
Sarana transportsi yang tersedia di kota Mataram berupa transportasi darat, Laut dan udara. Berkeliling kota dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai macam kendaraan misalnya : kendaraan umum ataupun kendaraan tradisional. Kendaraan umum seperti bemo di gunakan untuk berkeliling kota sedangkan kendaraan tradisional yang di sebut cidomo digunakan untuk perjalanan jarak dekat. Para Wisatawan yang akan mengunjungi kota Martaram dapat dilakukan dengan transportasi laut melalui Pelabuhan Lembar yang terletak di Kabupaten Lombok Barat sebelah Barat Laut Kota Mataram. Pelabuhan Lembar menghubungkan Pulau Bali dan Lombok. Para Wisatawan yang mengunjungi Mataram dapat mempergunakan Ferry biasa yang melakukan penyebrangan satu kali sehari. Untuk mencapai Kota Mataram dapat menggunakan Transportasi Umum yang tersedia di Terminal Mandalika Bertais. Kota Mataram memiliki pelabuhan udara yaitu : Bandara Selaparang , yang mampu didarati oleh pesawat - pesawat besar seperti : Fokker 28 dan Boing 737 . Penerbagan dalam negeri dilayani oleh berbagai persuhaan penerbangan seperti Garuda Indonesia Airwys, Merpati Nusantara Lion Air, dan GT Air.


Kabupaten Lombok Tengah.

Lombok Tengah merupakan salah satu daerah tujuan wisata di propinsi NTB. Terletak di lokasi yang mudah terjangkau, hanya 30 km dari bandara Selaparang Mataram.
Deretan pantai-pantainya yang berpasir putih sangat eksotis dan menghadap langsung ke samudra Hindia. Jumlah wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan manca negara maupun domestik terus meningkat. Beberapa lokasi untuk bercselancar masih terlalu perawan untuk dilewatkan oleh para peselancar mania, selain privasi yang maksimal si sepinya pantai selatan.
keseharian yang masih menjaga tradisi leluhur di dusun Sade dan Tansang-Angsang, dua desa cagar budaya menggambarkan bagaiman etnik Sasak menjalani kehidupan pada masa-masa awal peradabannya. Tenun tradisional di Sukarare, kerajinan gerabah di Penujak, barang-barang antik terbuat dari Ketak dan rotan di desa Beleka, semuanya sangat mendukung perkembangan pariwisata di daerah ini. Dan tentu saja upacara-upacara tradisional yang unik dan tidak sedikit yang masih menebarkan daya magis masih dipraktikan oleh etnik pewaris pulau Lombok ini.
Seluruh lokasi wisata di Lombok Tengah dapat di jangkau dengan transportasi darat.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur

Pariwisata, yang merupakan salah satu sektor potensial bagi penerimaan PAD di Nusa Tenggara Timur (NTT); INSERT INTO `ind_content` (`id`, `title`, `title_alias`, `introtext`, `fulltext`, `state`, `sectionid`, `mask`, `catid`, `created`, `created_by`, `created_by_alias`, `modified`, `modified_by`, `checked_out`, `checked_out_time`, `publish_up`, `publish_down`, `images`, `urls`, `attribs`, `version`, `parentid`, `ordering`, `metakey`, `metadesc`, `access`, `hits`) VALUES sangat mungkin dikembangkan lebih optimal lagi. Daerah NTT mempunyai obyek pariwisata yang beragam, baik wisata alam dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung berikut bentuk pantainya yang memanjang, wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya, termasuk wisata sejarah yang banyak dimiliki oleh daerah di NTT. Penambah keanekaragaman kekayaan obyek wisata di daerah NTT terus dilakukan tentunya dengan sarana pendukung lainnya.


Saya hanya menuliskan beberapa provinsi di setiap pulau. Sebenarnya masih banyak provinsi lain di setiap pulaunya yang ingin saya ulas tetapi saya menyarankan untuk lebih lengkapnya anda mengunjungi website di bawah ini

www.indonesia.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar